Perubahan entalpi merupakan perubahan kalor yang diukur pada tekanan tetap, maka untuk menentukan perubahan entalpi dilakukan dengan cara yang sama dengan penentuan perubahan kalor yang dilakukan pada tekanan tetap.
Kalor merupakan bentuk energi yang terjadi akibat adanya perubahan suhu, jadi perubahan kalor pada suatu reaksi dapat diukur melalui pengukuran perubahan suhu yang terjadi. Jumlah kalor yang dilepas atau diserap oleh suatu sistem sebanding dengan massa, kalor jenis zat dan perubahan suhunya. Hubungan antara ketiga faktor tersebut dengan perubahan kalor dirumuskan dengan persamaan, q = m.c.t , dimana q = perubahan kalor (Joule), m = massa zat (gram), c = kalor jenis zat (J g-1 K-1), t = perubahan suhu (K).
Pengukuran perubahan kalor dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut kalorimeter.
Kalorimeter sederhana dapat dibuat dari gelas atau wadah yang bersifat isolator ( tidak menyerap kalor) misalnya gelas styrofoam atau plastik. Dengan alat yang bersifat isolator dianggap wadah tidak menyerap kalor yang terjadi pada suatu reaksi, atau perubahan kalor yang terjadi selama reaksi dianggap tidak ada yang hilang.
(Contoh gambar kalorimeter sederhana)
Kalorimeter Bom (Boom Calorimeter) merupakan suatu kalorimeter yang dirancang khusus sehingga sistem benar-benar dalam keadaan terisolasi. Umumnya digunakan untuk menentukan perubahan entalpi dari reaksi-reaksi pembakaran yang melibatkan gas. Didalam kalorimeter bom terdapat ruang khusus untuk berlangsungnya reaksi yang disekitarnya diselubungi air sebagai penyerap kalor.Sistem reaksi di dalam kalorimeter diusahakan benar-benar terisolasi sehingga kenaikan atau penurunan suhu yang terjadi benar-benar hanya digunakan untuk menaikkan suhu air didalam kalorimeter bom.
Meskipun sistem telah diusahakan terisolasi tetapi ada kemungkinan sistem masih dapat menyerap atau melepaskan kalor ke lingkungan, yang dalam hal ini lingkungannya adalah kalorimeter itu sendiri.
Jika kalorimeter juga terlibat didalam pertukaran kalor, maka besarnya kalor yang diserap atau dilepas oleh kalorimeter harus diperhitungkan. Kalor yang diserap atau dilepas oleh kalorimeter disebut dengan kapasitas kalorimeter (C).
Meskipun sistem telah diusahakan terisolasi tetapi ada kemungkinan sistem masih dapat menyerap atau melepaskan kalor ke lingkungan, yang dalam hal ini lingkungannya adalah kalorimeter itu sendiri.
Jika kalorimeter juga terlibat didalam pertukaran kalor, maka besarnya kalor yang diserap atau dilepas oleh kalorimeter harus diperhitungkan. Kalor yang diserap atau dilepas oleh kalorimeter disebut dengan kapasitas kalorimeter (C).
(Contoh gambar bom kalorimeter)
0 komentar:
Posting Komentar