Senin, 18 April 2016

BAHAN BAKAR DAN PERUBAHAN ENTALPI

Bahan bakar merupakan suatu senyawa yang bila dilakukan pembakaran terhadapnya dihasilkan kalor yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Bahan bakar yang banyak dikenal adalah jenis bahan bakar fosil, misalnya minyak bumi atau batu bara. Selain bahan bakar fosil dikembangkan pula bahan bakar jenis lain misalnya alkohol, hidrogen. Nilai kalor bakar dari bahan bakar umumnya dinyatakan dalam satuan kJ/gram, yang menyatakan berapa kJ kalor yang dapat dihasilkan dari pembakaran 1 gram bahan bakar tersebut, misalnya nilai kalor bakar bensin 48 kJ g-1, artinya setiap pembakaran sempurna 1 gram bensin akan dihasilkan kalor sebesar 48 kJ.  Berikut ini nilai kalor bakar beberapa bahan bakar yang umum dikenal.

Tabel  1.2. Nilai Kalor Bakar Beberapa Bahan Bakar
Bahan Bakar
Nilai Kalor Bakar (kJ g-1)
Gas alam (LNG)
Batu bara
Bensin  
Arang  
Kayu
49
32
48
34
18
 
Nilai kalor bakar dapat digunakan untuk memperkirakan harga energi  suatu bahan bakar

Contoh:

Harga arang Rp 10200,-/kg, dan harga  LPG  Rp  2600,-/kg. Nilai kalor Bakar arang  34 kJ/gram dan nilai kalor bakar LPG 40 kJ/gram. Dari informasi tersebut dapat diketahui  harga kalor yang  lebih murah, yang berasal dari arang atau dari LPG.

Nilai kalor bakar arang : 34 kJ/gram, jadi uang Rp. 1200,- dapat untuk memperoleh 1000 gram  arang dan didapat kalor sebanyak

                =  34 x 1000 kJ =  34.000 kJ

Jadi tiap rupiahnya mendapat kalor sebanyak

                = 34000 /1200

                = 28,3 kJ/rupiah.

Untuk LPG, nilai kalor bakarnya  : 40 kJ/gram, jadi uang Rp. 2600 dapat untuk memperoleh   1000 gram LPG dan kalor sebanyak

                =   40 x 1000 kJ

                =  40.000 kJ

Jadi tiap rupiahnya mendapat kalor sebanyak : 40.000/2600

                =  15,4 kJ/rupiah


Kesimpulannya : dipandang dari sudut energi yang diperoleh tiap rupiahnya lebih murah  menggunakan LPG sebagai bahan bakar. Dalam pemilihan jenis bahan bakar juga harus mempertimbangkan segi -segi lain, misalnya kepraktisan, ketersediaanya dan faktor-faktor lain misalnya kepraktisan, kebersihannya dan tingkat pencemarannya. Dari kedua faktor tersebut penggunaan LPG sebenarnya lebih menguntungkan daripada arang.   

Salah satu faktor yang perlu diperhitungkan dalam penggunaan bahan bakar adalah tingkat kesempurnaan pembakarannya.  Pembakaran tidak sempurna  dipandang dari sudut energi yang dihasilkan, akan merugikan  sebab akan dihasilkan energi yang lebih sedikit.


Contoh:

1. C3H8(g) + 5O2(g)                     3CO2(g) + 4H2O(g)   DH = - 2218 kJ
2. C3H8(g) +    O2(g)                    2CO2(g) + CO(g) + 4H2O(g) DH = - 1934 kJ

Dari kedua contoh terlihat bahwa pada pembakaran sempurna (reaksi 1) dihasilkan kalor yang lebih banyak daripada pembakaran tidak sempurna (reaksi  2). Selain energi yang lebih sedikit pada pembakaran tidak sempurna dihasilkan pula senyawa CO yang dapat  menimbulkan pencemaran.
 

Agnes Ariningtyas

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

 
biz.